11 Tradisi-Tradisi Unik Saat Imlek
11 Tradisi-Tradisi Unik Saat Imlek
•
5 Februari 2019
Pergantian tahun dalam
kalender China sering kali menjadi momentum yang paling ditunggu-tunggu
oleh sebagian besar orang. Berbicara tentang tahun baru Imlek atau tahun
baru cina juga menjadi saat yang ditunggu oleh masyarakat Tionghoa.
Kata "Imlek"sendiri bukanlah nama dari perayaan tahun baru
Tiongkok yang sebenarnya. Kata ini diambil dari Bahasa Hokien dan hanya
diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia. Di luar, perayaan ini
lebih dikenal dengan nama Chinese New Year untuk orang-orang barat, sedangkan orang Tiongkok menamainya "Guo Nian" atau "Xin Jia" yang artinya lewati bulan atau bulan baru.Hari raya Imlek sendiri telah ada sejak 4000 tahun yang lalu dan seiring dengan berkembangnya zaman maka terbentuklah beberapa tradisi-tradisi yang akhirnya menjadi tradisi turun menurun dan wajib dijalani dalam setiap perayaan Imlek. Lalu apa saja tradisi-tradisi unik yang ada saat perayaan Imlek berlangsung?
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Bersih-bersih Rumah
Bersih-bersih Rumah
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa
membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi
datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih ini biasanya dilakukan
oleh masyarakat Tionghoa satu hari menjelang Imlek, karena dipercaya
jika membersihkan rumah pada saat Imlek akan membuang keberuntungan di
tahun tersebut.
2. Dekorasi Rumah
Dekorasi Rumah dengan Suasana Oriental
Selain dibersihkan, mendekorasi rumah
juga menjadi hal yang dilakukan menjelang Imlek. Pintu dan jendela di
cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau
kata-kata baik. Di mana sebagian besar dekorasi yang digunakan berwarna
merah, yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera
dan kuat, serta membawa keberuntungan.
3. Serba Warna Merah
Serba Warna Merah
Salah satu ciri khas dalam setiap
perayaan Imlek adalah penggunaan warna merah di segala tempat. Warna
merah melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera, dan membawa hoki. Tidak
hanya itu warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian atau sejenis
makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim
semi atau saat tahun baru Imlek. Nian sendiri dipercaya datang untuk
mengganggu manusia terutama anak kecil. Itulah kenapa masyarakat
Tionghoa menghias rumah, dan menggunakan pakaian, serta aksesoris
berwarna merah pada saat Imlek.
Baca Juga : 10 Tradisi Natal Unik di Seluruh Dunia
4. Hidangan Khas Imlek
Hidangan Khas Imlek
Hari raya apapun akan terasa kurang
lengkap rasanya jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan
tersebut. Sama seperti halnya saat perayaan Imlek, hidangan khas Imlek
seperti kue keranjang, dan jeruk menjadi makanan wajib yang ada saat
Imlek.
Bagi masyarakat Tionghoa, makanan
yang disajikan saat perayaan tersebut berlangsung minimal terdiri dari
12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan
masyarakat Tionghoa. Selain melambangkan shio, masing-masing makanan
tersebut juga memiliki makna tersendiri. Misalnya, ayam utuh yang
melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang yang melambangkan panjang
umur yang cara menyantapnya tidak boleh dipotong atau kue lapis legit
yang mengartikan rezeki yang berlapis-lapis.
5. Pantang Makanan Bubur
Pantang Makan Bubur
Jika kue keranjang dan jeruk menjadi
makanan khas saat Imlek, lain halnya dengan bubur. Bubur menjadi makanan
yang pantang disajikan ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol
kemiskinan.
6. Dilarang Membalik Ikan Saat Menyantapnya
Dilarang Membalik Ikan Saat Menyantapnya
Menyantap ikan mungkin menjadi hal
yang biasa saat perayaan. Namun berbeda jika dilakukan saat Imlek. Dalam
tradisi Imlek Anda dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah,
tidak hanya itu Anda juga diharuskan menyisakan ikan yang Anda santap
untuk dinikmati keesokan harinya. Masyarakat Tionghoa percaya kalau
kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan
datang.
7. Petasan dan Kembang Api
Kembang Api
Petasan dan kembang api memang
identik dengan sebuah perayaan besar, terutama pada saat tahun baru, hal
yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Selain untuk
memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, menurut
kepercayaan Tionghoa, membakar petasan dan kembang api tepat di hari
raya Imlek wajib dilakukan untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun
sebelumnya dan mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih
baik.
8. Pagelaran Liong dan Barongsai
Barongsai
Dalam kepercayaan orang Cina, Liong
(naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan.
Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat
membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang
akan mengganggu manusia. Maka tidak mengherankan pertunjukkan ini selalu
ada dalam setiap perayaan Imlek.
9. Bagi-bagi Angpao
Bagi-bagi Angpao
Tradisi yang satu ini memang tidak
asing bagi Anda. Tradisi yang tidak pernah absen dalam setiap perayaan
Imlek ini memang menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan
Imlek. Tradisi bagi-bagi angpao ini merupakan tradisi dimana masyarakat
Tionghoa yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan
orang tuanya. Dalam kepercayaan Tionghoa, uang di dalam angpao yang akan
dibagikan tidak boleh diisi dengan mengandung angka 4 di dalamnya
karena angka 4 dianggap membawa sial. Dalam bahasa Cina angka empat
terdengar seperti kata ‘mati’.
Selain itu, jumlah uang yang
diberikan juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman.
Bagi-bagi angpao juga dipercaya makin memperlancar rejeki di kemudian
hari. Makna tradisi membagikan angpao pada saat Imlek ini berkaitan
dengan transfer energi dan kesejahteraan yang juga dipercaya
memperlancar rejeki di kemudian hari.
10. Mengunjungi Sanak Saudara
Mengunjungi Sanak Saudara
Tidak hanya saat lebaran, Imlek juga
menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi saudara. Momen ini digunakan
masyarakat Tionghoa untuk mempererat tali persaudaraan. Maka tidak
mengherankan, pada saat menjelang Imlek banyak warga Tionghoa yang
pulang ke kampung halamannya untuk merayakan bersama keluarga mereka.
11. Tradisi Yu Sheng
Tradisi Yu Sheng
Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi
yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturunan
Tionghoa. Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang
hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng sendiri adalah
tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek yang berhubungan
dengan hidangan khusus di pergantian tahun. Sesuai adat, menu ini wajib
dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang
telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang
menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.
Dalam tradisi ini makanan disajikan
dalam satu piring Yu Sheng. Di piring tersebut ada beberapa makanan
dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad lain. Lalu
diberikan saus wijen, buah plum, dan sebagainya. Para anggota yang duduk
di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama dan mengangkatnya dengan
sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan "Lao Qi" atau "Lao Hei"
Bagaimana Anda Memaknainya?
Tidak dapat dipungkiri
tradisi-tradisi diatas menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan
ketika hari raya Imlek tiba. Beberapa bahkan memiliki nilai sejarah
serta kebaikan didalamnya dan menggambarkan arti hari raya Imlek bagi
masyarakat tionghoa. Terlepas dari tradisi apa yang paling menggambarkan
perayaan hari besar Imlek ini, hal lain yang lebih penting adalah
bagaimana Anda memaknainya. Gong Xi Fa Cai!
Post a Comment