Belajar Investasi Reksa Dana Saham dengan Modal Rp100 ribu, Mau?
Belajar Investasi Reksa Dana Saham dengan Modal Rp100 ribu, Mau?
Ketika seseorang ingin
masuk ke dalam dunia bisnis, penting bagi orang tersebut untuk memahami
seluk-beluk bisnis yang akan digeluti. Terlebih bila bisnis nantinya
berkaitan dengan investasi. Harus ekstra hati-hati dalam memprediksi
pasar jika ingin memanen keuntungan yang signifikan.
Saran yang sama juga ditujukan
pada siapa saja yang ingin berinvestasi di reksa dana saham. Seperti
investasi saham lainnya, reksa dana saham termasuk jenis investasi
dengan risiko paling tinggi. Berbeda dengan produk investasi deposito
yang merupakan instrumen investasi dengan risiko yang terbilang kecil,
investasi reksa dana saham merupakan yang paling tinggi risikonya
dibandingkan investasi reksa dana lainnya. Karena itu, investasi ini
lebih dianjurkan untuk orang-orang yang berencana menanamkan modalnya
dalam jangka panjang, minimal 5 tahun.
Tingkat risiko ini juga membuat
seseorang tidak disarankan berinvestasi secara asal-asalan. Sangat
penting mengetahui cara belajar investasi reksa dana saham. Bagi yang
belum mengenal reksa dana saham, menurut Otoritas Jasa Keuangan,
investasi ini merupakan penanaman modal melalui reksa dana menjadi
saham-saham yang terdapat di Bursa Efek.
Tingkat risiko sebanding dengan
returnnya. Imbal hasil dari reksa dana saham paling tinggi dibandingkan
jenis investasi reksa dana lainnya. Ini yang membuat reksa dana saham
tampak demikian menggiurkan.
Tingkat risiko itu juga yang
membuat banyak orang berpikir bahwa "bermain saham itu wilayahnya para
investor profesional". Anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Para
profesional dulunya juga merupakan investor awam. Melalui pengalaman,
akhirnya mereka jadi profesional yang mampu meraih keuntungan besar
melalui investasinya.
Reksa dana saham sepertinya
menangkap kecenderungan tersebut. Di satu sisi, banyak orang yang ingin
mencoba masuk ke bisnis saham. Di sisi lain mereka khawatir dengan
risiko kerugian. Reksa dana menawarkan investasi tanpa risiko bagi yang
ingin tahu cara belajar investasi reksa dana saham. Bagaimana bisa? Agar
lebih jelas, berikut ulasannya.
Dengan Modal Awal Rp100 ribu
Modal Saham Rp100 Ribu via teropongbisnis.com
Mereka yang masih pemula di dunia
investasi saham tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan dana
karena salah prediksi. Reksa dana saham menawarkan kemudahan bagi para
calon investor yang ingin tahu cara belajar investasi reksa dana saham.
Tidak perlu modal besar untuk memulainya. Hanya dengan modal Rp100 ribu,
kita sudah bisa memulai investasi saham di reksa dana.
Kalau mau serius, modal Rp100 ribu
memang tidak akan cukup. Perlu waktu lama mendapatkan keuntungan yang
berarti. Perhitungan keuntungan dengan modal tersebut tidak akan terlalu
besar. Paling tidak, dengan uang itu kita bisa mempelajari mekanisme
berbisnis melalui reksa dana saham. Begitu gambaran pastinya sudah
didapatkan, kita berani merogoh kocek lebih banyak untuk investasi.
Menggunakan Manajer atau Bermain Sendiri
Anda bisa Menggunakan Jasa Manajer Investasi via thedigitalpm.com
Alasan mengapa tidak perlu pintar
di dunia investasi saham, karena kita bisa memilih manajer investasi.
Manajer investasi akan membantu sepenuhnya pengelolaan saham para
investor. Investor yang sangat awam sekali pun tetap bisa berinvestasi
aman dengan bantuan para manajer investasi ini. Manajer investasi
dipekerjakan oleh investor. Bila kinerjanya tidak memuaskan, investor
dapat menggantinya dengan manajer investasi lain.
Kalau menggunakan manajer
investasi dirasa membuat kita kesulitan mempelajari investasi reksa dana
saham dengan cepat, atau sudah merasa cukup yakin terjun sendiri, tidak
masalah bila tidak menggunakan manajer. Kita tidak perlu membeli saham
melalui manajer investasi, namun langsung melalui bank.
Pelajari Cara Kerja Reksa Dana Saham
Ketahui Informasi Seputar Reksa Dana Saham via africanliberty.org
Pertama, dengan modal Rp100 ribu
kita sudah bisa menanam saham. Kedua, ada manajer investasi yang akan
mengelola saham. Dua kelebihan ini jadi alasan kuat bagi siapa saja
untuk mulai berinvestasi di reksa dana saham. Dengan investasi ratusan
ribu rupiah, kita bisa belajar seluk beluk bisnis saham.
Walau begitu, ada baiknya jika
para investor juga tahu cara kerja investasi reksa dana saham. Jadinya,
kita bisa mempelajari strategi investasi saham reksa dana secara lebih
efektif. Butuh waktu cukup lama untuk menguasai jenis investasi ini.
Bahkan bisa dikatakan, investasi saham membutuhkan pembelajaran terus
menerus.
Sebabnya, harga saham bergerak
naik turun dengan cepat. Diperlukan pembacaan situasi dan prediksi yang
cermat di sini. Prinsip jual beli saham itu sangat sederhana. Harga
saham turun, beli. Harga saham naik, jual. Namun, karena naik turunnya
cepat, investasi saham menjadi riskan. Salah-salah prediksi, uang malah
melayang.
Faktor “intuisi” menjadi sangat
penting. Nah, intuisi untuk membaca pergerakan saham tersebut
membutuhkan pembelajaran dan pengalaman cukup lama. Secara perlahan,
para investor pemula semakin awas dengan naik turunnya harga saham dan
paham kapan harus membeli maupun menjual sahamnya.
Cepatnya fluktuasi harga saham
membuat investasi semacam reksa dana saham dianjurkan untuk mereka yang
berniat melakukan investasi dalam jangka panjang. Paling tidak,
investasinya sekitar 5-10 tahun.
Untuk awal, memahami mekanisme
dasar investasi reksa dana saham akan membantu para investor pemula.
Kalau sudah mendapat gambaran mengenai perusahaan-perusahaan yang
memiliki kinerja baik, mereka bisa lebih yakin akan menanamkan uangnya
di perusahaan apa. Ini juga akan menjadi awal bagus untuk bermain saham
sendiri tanpa bantuan manajer investasi.
Paling tidak, 3 hal di bawah ini perlu dipahami dulu saat hendak berinvestasi reksa dana saham:
1. Perbandingan
Bila tertarik dengan beberapa
prospektus, bandingkan dengan cermat terlebih dahulu. Prospektus
merupakan dokumen yang memuat informasi mengenai rencana pengembangan
sebuah perusahaan. Juga termasuk ke dalam prospektus ini, penawaran
perusahaan tentang penjualan saham.
2. Performa
Perhatikan performa reksa dana di
periode lalu. Cermati apakah kinerjanya selalu konsisten berada di atas
performa indeks pasar. Yang dimaksud indeks pasar, yaitu daftar berisi
harga saham. Daftar ini memuat indikator pergerakan harian harga saham
setiap perusahaan di Bursa Efek.
3. Pergerakan
Perkirakan pergerakan ekonomi di
masa mendatang. Ini bagian paling sulit. Kita perlu mempertimbangkan
banyak faktor untuk memprediksi pergerakan ekonomi. Yang itu berarti,
diperlukan kejelian dalam menganalisa informasi.
Simulasi Investasi Reksa Dana saham
Kalkulasi Keuntungan atau Kerugian yang Didapat via blog.framed.io
Sebelumnya sudah disampaikan,
prinsip investasi reksa dana saham sangat sederhana: saham turun, beli;
saham naik, jual. Agar lebih jelas, berikut diberikan sebuah ilustrasi.
Setelah melakukan berbagai
pertimbangan, kita akhirnya membeli saham di PT. Selalu Untung sebanyak
3000 lembar. Harga per lembarnya sebesar Rp1.500. Dengan harga saham
tersebut kita menanamkan modal sebesar Rp4,5 juta.
Setelah menunggu beberapa bulan,
harga saham perusahaan PT. Selalu Untung rupanya naik menjadi Rp2.000
per lembar. Dengan selisih Rp500 per lembar, kita berpikir ini merupakan
kesempatan untuk menjual saham. Bila 3.000 lembar saham milik kita
dijual, perhitungan keuntungannya sebagai berikut:
Harga jual saham – Dana investasi = (3.000 x Rp2.000) – Rp4.500.000
= Rp6.000.000 – Rp4.500.000 = Rp1.500.000
Perhitungan keuntungan di atas
masih belum bersih. Ada beberapa jenis biaya yang perlu dibayarkan oleh
investor bila berinvestasi di reksa dana, yaitu:
- Subscriptionfee, yaitu biaya pembelian atas unit penyertaan
- Redemptionfee, yaitu biaya penjualan kembali atas unit penyertaan
- Switchingfee, yaitu biaya pengalihan atas unit penyertaan
Ilustrasi di atas tentunya hanya
contoh. Harga yang diprediksikan naik malah turun. Perubahan harga ini
bisa berlangsung sangat cepat. Bukan hanya performa perusahaan yang
mempengaruhi naik turunnya saham. Masalah-masalah eksternal seperti
masalah politik dalam maupun luar negeri sangat mungkin membuat harga
saham anjlok tiba-tiba. Bisa juga harga saham tidak beranjak sama sekali
selama beberapa waktu. Hal-hal seperti ini bisa membuat kita gregetan
dan tidak sabar ingin menjual saham.
Karena itu, banyak yang
menganjurkan agar penanaman modal dimaksudkan untuk jangka waktu yang
lama. Dengan begitu, tren naik turunnya harga bisa diawasi. Akhirnya,
investor tidak akan menderita kerugian besar karenanya.
Tetapkan Target
Naik turunnya harga saham yang
sangat cepat inilah yang membuat kita perlu konsisten. Tetapkan target
investasi sejak awal. Jika harga saham sudah naik sesuai dengan target
kita, segera jual. Tidak masalah jika masih ingin menunggu, asalkan
memang kita sudah benar-benar telah memperhitungkan dengan cermat.
Terutama bagi pemula yang ingin
tahu lebih banyak mengenai cara belajar investasi reksa dana saham.
Tidak harus menunggu sampai bertahun-tahun baru menjual saham. Tidak
masalah mendapatkan selisih keuntungan kecil di awal. Seiring waktu kita
akan lebih jeli, kapan saham perlu dibeli dan kapan harus menjualnya
kembali.
Post a Comment